BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Pendidikan adalah suatu bentuk
usaha sadar dan terencana yang ditujukan untuk mewujudkan suasana pembelajaran
yang akan membawa peserta didik lebih aktif dalam mengembangkan potensi
dirinya. Dibalik penyelenggaraan pendidikan yang saat ini menuntut kualitas dan
mutu yang tinggi, terdapat suatu peran penting seorang kepala sekolah sebagai
pemimpin pendidikan. Kepala sekolah dituntut memiliki kemampuan yang baik dalam
mengelola setiap komponen yang ada di sekolah. Kemampuan tersebut berkaitan
dengan pengetahuan dan pemahaman terhadap ilmu dan praktik manajemen dan
kepemimpinan serta pemahaman terkait tugas yang diemban. Kenyataan yang tersaji
pada saat ini, tidak jarang kegagalan dan ketidak efektifan penyelenggaraan
pendidikan disebabkan oleh kurangnya pengetahuan dan pemahaman kepala sekolah
terhadap tugas-tugas yang harus dilaksanakannya.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa
yang dimaksud kepemimpinan pendidikan?
2. Bagaimana
peran kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan?
3. Apa
saja tugas kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan?
4. Apa
saja hal-hal yang diperlukan untuk mewujudkan kepemimpinan kepala sekolah yang
efektif?
C.
Tujuan
Penulisan
1. Agar
mengetahui maksud dari kepemimpinan pendidikan
2. Mengetahui
bagaimana peran seorang kepala sekolah sebagai pemimpin pendidikan
3. Untuk
mengetahui apa saja tugas-tugas yang menjadi tanggung jawab kepala sekolah
4. Untuk
mengkaji bagaimana kepemimpinan kepala sekolah yang efektif.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Kepemimpinan
Pendidikan
Sebelum
lebih dalam mengkaji tentang kepemimpinan, maka terlebih dahulu dibahas maksud
dari kepemimpinan. “Kepemimpinan berarti kemampuan dan kesiapan yang dimiliki
oleh seseorang untuk dapat mengetahui, mendorong, mengajak, menuntun,
menggerakkan dan kalau perlu memaksa orang lain agar ia menerima pengaruh itu
dan selanjutnya berbuat sesuatu yang dapat membantu pencapaian sesuatu maksud
atau tujuan tertentu” (Soekanto, dkk. 1988:7). Sedangkan menurut Siagian (dalam
Manajemen Pendidikan, 2009:125) “ Kepemimpinan merupakan motor atau daya
penggerak daripada semua sumber-sumber, dan alat yang tersedia bagi suatu
organisasi.” Berdasarkan Undang-Undang No. 20 (2003) yang menyebutkan bahwa:
Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya
untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,
kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya,
masyarakat, bangsa dan Negara.
Jadi dapat disimpulkan
bahwa kepemimpinan pendidikan adalah suatu kemampuan untuk mendorong atau
mempengaruhi dalam lingkup penggerakan pelaksanaan pendidikan demi tercapainya
tujuan pendidikan secara efektif dan efisien.
B.
Kepala
Sekolah sebagai Pemimpin Pendidikan
Mulyasa (2012:16)
mendefinisikan bahwa “Kepala sekolah merupakan pemimpin pendidikan tingkat
satuan pendidikan yang harus memiliki dasar kepemimpinan yang kuat.” Peran
kepala sekolah sangat berpengaruh terhadap kualitas pendidikan di sekolah yang
menjadi tanggung jawabnya. Kepemimpinan pendidikan berkaitan dengan masalah
kepala sekolah dalam meningkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara
efektif dengan para guru dalam situasi yang kondusif. Kepala sekolah diharapkan
mempunyai kemampuan untuk kesempatan untuk mengadakan
pertemuan secara efektif dengan para guru dalam situasi yang kondusif. Kepala
sekolah diharapkan mempunyai kemampuan untuk medorong atau memotivasi guru dan
tenaga kependidikan dalam kinerjanya guna pencapaian visi, misi, dan tujuan
sekolah, dengan menunjukkan rasa bersahabat, dekat, dan penuh pertimbangan.
Menurut Soekanto,dkk. (1988:7) “Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua pengertian, dimana kata pendidikan menerangkan dalam lapangan apa dan dimana kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri bagaimana yang harus terdapat atau dimiliki oleh kepemimpinan itu.”
“Kinerja kepemimpinan kepala sekolah merupakan upaya yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh kepala sekolah dalam mengimplementasikan manajemen sekolah untuk mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien, produktif, dan akuntabel,”(Mulyasa, 2012:17). Artinya kepala sekolah menempati suatu posisi penting dalam menggerakkan manajemen sekolah agar dapat berjalan sesuai dengan tuntutan masyarakat yang pada kenyataannya, masyarakat sangat menuntut perkembangan dari segi kualitas pendidikan seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan.
Menurut Soekanto,dkk. (1988:7) “Istilah kepemimpinan pendidikan mengandung dua pengertian, dimana kata pendidikan menerangkan dalam lapangan apa dan dimana kepemimpinan itu berlangsung, dan sekaligus menjelaskan pula sifat atau ciri-ciri bagaimana yang harus terdapat atau dimiliki oleh kepemimpinan itu.”
“Kinerja kepemimpinan kepala sekolah merupakan upaya yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai oleh kepala sekolah dalam mengimplementasikan manajemen sekolah untuk mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien, produktif, dan akuntabel,”(Mulyasa, 2012:17). Artinya kepala sekolah menempati suatu posisi penting dalam menggerakkan manajemen sekolah agar dapat berjalan sesuai dengan tuntutan masyarakat yang pada kenyataannya, masyarakat sangat menuntut perkembangan dari segi kualitas pendidikan seiring dengan berkembangnya teknologi dan ilmu pengetahuan.
Baca Selengkapnya
C.
Tugas-Tugas
Kepala Sekolah Sebagai Pemimpin Pendidikan
Soekarto, dkk.
(1988:52) menjelaskan bahwa keseluruhan tugas dan tanggungjawab dapat
digolongkan menjadi dua bidang, yaitu:
1. Tugas
kepala sekolah dalam bidang administrasi
Tugas ini berhubungan dengan kegiatan-kegiatan menyediakan,
mengatur, memelihara dan melengkapi fasilitas material dan tenaga-tenaga
personal sekolah. Digolongkan dalam enam bidang manajemen, yaitu: a)
pengelolaan pengajaran; b) pengelolaan kepegawaian; c) pengelolaan kemuridan;
d) pengelolaan gedung dan halaman; e) pengelolaan keuangan; dan f) pengelolaan hubungan
sekolah dan masyarakat.
2. Tugas
kepala sekolah dalam bidang supervise
Kepala sekolah juga mempunyai tugas-tugas dan tanggungjawab
dalam peranannya sebagai Supervisor, antara lain bertugas memberikan bimbingan,
bantuan, pengawasan dan penilaian pada masalah-masalah yang berhubungan dengan
teknis penyelenggaraan dan pengembangkan pendidikan pengajaran. Tugas ini
menyagkut bidang perbaikan dan pengembangan perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi kurikulum dalam arti luas atau perbaikan pengajaran.
D.
Indikator
Kepala Sekolah yang Efektif
Mulyasa (2012:19) menyatakan bahwa:
Tiga hal yang seharusnya diketahui, disadari,
dan dipahami oleh kepala sekolah, yaitu: a) mengapa pendidikan yang berkualitas
diperlukan di sekolah; b) apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan mutu dan
produktivitas sekolah; dan c) bagaimana mengelola sekolah secara efektif untuk
mencapai prestasi yang tinggi. Berdasarkan hal-hal tersebut, dapat diukur
kinerja kepala sekolah atau dengan kata lain, tiga hal tersebut dapat dijadikan
tolok ukur standar kelayakan kepala sekolah yang efektif.
Menurut Mulyasa (2012:23) Sepuluh Kunci
Sukses Kepemimpinan Kepala Sekolah, yaitu:
1. Visi
yang utuh
Visi didefinisikan sebagai suatu
pandangan yang merupakan kristalisai dan intisari dari suatu kemampuan (competence), kebolehan (ability), dan kebiasaan (self efficacy), dalam melihat,
menganalisis dan menafsirkan. Kepala sekolah penting untuk memiliki dan
memahami visi yang utuh agar dapat membawa sekolahnya ke arah kemajuan dan
kemandirian. Visi sekolah seharusnya dinyatakan dalam kata kerja dengan jelas
dan tidak muluk-muluk, tetapi bisa dimengerti dan dilaksanakan oleh semua
pihak, bukan hanya rumusan yang hampa makna.
2. Tanggung
Jawab
Tanggung jawab merupakan beban yang
dipikul dan melekat pada seorang kepala sekolah. Segala tindakan yang dilakukan
oleh semua staf sekolah merupakan tanggung jawab kepala sekolah. Tanggung jawab
juga berkaitan dengan resiko yang dihadapi oleh seorang pemimpin
3. Keteladanan
Keteladanan merupakan dimensi yang tidak
kalah pentingnya dalam kepemimpinan kepala sekolalh. Tindakan kepala sekolah
yang selalu menjadi contoh yang baik bagi bawahannya akan menjadi salah satu
modal utama bagi terlaksananya manajemen sekolah yang efektif. Perilaku
keteladanan kepala sekolah dapat ditunjukkan pula dengan selalu menghargai
bawahan.
4. Memberdayakan
Staf
Tiga hal sederhana untuk memberdayakan
staf dan menciptakan keamanan dalam diri staf , yaitu: a) apresiasi (apreciation); b) pendekatan (approach); dan c) perhatian (attention).
5. Mendengarkan
Orang Lain (Listening)
Menjadi pendengar yang baik merupakan
salah satu syarat bagi seorang untuk bisa memiliki pengaruh terhadap guru, dan
warga sekolah lainnya. Bagi kepala sekolah, mendengar bukan hanya merupakan
perilaku sopan dan memberikan nilai berharga bagi si pendengar, tetapi bisa
mendapatkan banyak hal. Alasan-alasan kepala sekolah seharusnya mendengar,
yaitu: a) membangun kepercayaan; b) kredibilitas; c) dukungan; d) menjadikan
sesuatu terlaksana; e) informasi; dan f) pertukaran.
6. Memberikan
Layanan Prima
Memberi layanan prima merupakan tujuan
utama dan modal untuk menarik minajjt peserta didik dan calon peserta didik.
Layanan juga seharusnya bersifat utuh atau tidak setengah-setengah agar peserta
didik sebagai pihak yang dilayani merasa puas (consumer satisfaction), yang akan meningkatkan kepercayaan
terhadap sekolah.
7. Mengembangkan
Orang
Pemimpin seperti kepala sekolah
seharusnya bersikap jeli melihat potensi bawahannya agar dapat dikembangkan
bagi kepentingan sekolah. Upaya-upaya yang dapat dilakukan oleh kepala sekolah
dalam mengembangkan bawahan antara lain dengan member tugas-tugas yang cocok
dan cukup menantang, serta memberi penghargaan pada bawahan yang berprestasi
dalam pekerjaannya.
8. Memberdayakan
Sekolah
Bentuk pemberdayaan yang dapat dilakukan
adalah dengan kerjasama. Kepala sekolah yang akan menumbuhkan budaya
pemberdayaan di sekolah perlu dua hal, yaitu memupuk kepercayaan dan
keterbukaan.
9. Fokus
pada Peserta Didik
Proses belajar (learning process) menjadi perhatian utama kepala sekolah dan
segala fasilitas yang ada diarahkan pada kegiatan belajar peserta didik, karena
melalui proses belajar yang optimal paling tidak peserta didik sudah dapat
diberi layanan prima.. Perhatian pada peserta didik juga termasuk bagaimana
memperhatikan motivasi belajar peserta didik.
10. Manajemen
yang Mengutamakan Praktik
Seorang kepala sekolah diharapkan
pandai berteori dan mempraktikkan gagasan tersebut dalam tindakan nyata. Daalm
hal ini, kepala sekolah diharapkan mampu bertindak sesuai dengan situasi dan
kondisi guru, tenaga kependidiksn, dan warga sekolah lainnya.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Peran kepala sekolah
sebagai pemimpin pendidikan menjadi faktor utama yang mempengaruhi keefektifan
penyelenggaraan pendidikan. Kepala sekolah dalam peranannya memerlukan suatu
kemampuan untuk memimpin, mengatur, mendorong, dan menggerakkan semua komponen
yang ada di sekolah untuk dikembangkan secara efektif agar penyelenggaraan
pendidikan terlaksana secara efektif pula.
Sepuluh kunci
kepemimpinan kepala sekolah untuk mencapai keefektifan penyelenggaraan
pendidikan, meliputi:
1 .
Visi yang utuh
2 .
Tanggung jawab
3 .
Keteladanan
4 .
Memberdayakan staf
5 .
Mendengarkan orang lain
6 .
Memberikan layanan prima
7 .
Mengembangkan orang
8 .
Memberdayakan sekolah
9 .
Fokus pada peserta didik
1 .
Manajeman yang menggunakan praktik
B.
Saran
Karena peran kepala
sekolah dapat disebut sebagai kunci dari kesuksesan pendidikan, maka seharusnya
kepala sekolah memastikan dirinya memiliki dan memahami ilmu-ilmu kepemimpinan
yang dibutuhkan untuk mengatur dan mengembangkan pendidikan secara dinamis.
Kepala sekolah seharusnya menanamkan sikap dan sifat-sifat yang akan
menumbuhkan kepercayaan bagi para bawahan, menyadari dirinya sebagai suatu
teladan bagi bawahan sehingga akan mudah terbentuk suatu komunikasi dan
hubungan yang baik diantara kepala sekolah dan bawahannya dan secara langsung juga
akan mempermudah pencapaian penyelenggaraan pendidikan yang efektif.
DAFTAR RUJUKAN
Indrafachrudi, S., Dirawat, &
Lamberi, B. 1988. PENGANTAR KEPEMIMPINAN
PENDIDIKAN. Jakarta Selatan: BADAN PENERBIT ALDA.
Mulyasa, H. E., 2012. MANAJEMEN & KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH.
Jakarta: Bumi Aksara.
Tim Dosen Administrasi Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia. 2009. Manajemen
Pendidikan. Bandung: ALFABETA.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar